
Artikel Sebelumnya : Jaringan Komputer: Pengertian dan Jenisnya
Apa itu IP Address
IP Address merupakan alamat identifikasi unik yang dimiliki oleh setiap komputer dan perangkat lainnya yang terhubung di dalam jaringan komputer dan memiliki 2 bagian utama yaitu Net Id dan Host Id. Kata unik yang berarti disini adalah bahwa setiap komputer atau perangkat yang terhubung lainnya tersebut memiliki alamat yang tidak boleh sama di dalam satu jaringan komputer.
Jenis – Jenis IP Address
Ada banyak jenis-jenis yang dimiliki oleh IP Address. Hal ini dikelompokkan berdasarkan 3 alasan utama yaitu seberapa luas cakupan penggunanya, cara konfigurasi pengguna mendapatkan IP Address, dan jumlah daya tampung perangkat komputer pada jaringan komputer. Berikut ini adalah jenis-jenis IP Addres berdasarkan 3 alasan utama tadi.
IP Public dan IP Private

Maksud dari cakupan penggunanya ini adalah seberapa luas penggunaan IP Address ini dalam sebuah jaringan lokal maupun jaringan publik. Jaringan lokal disini biasanya memiliki cakupan yang lebih sedikit daripada jaringan publik. Dimana penggunaan IP Address tentu saja berbeda. Untuk jaringan lokal menggunakan IP Private, sedangkan publik menggunakan IP Public. Apa saja perbedaan keduanya? Berikut ini adalah penjelasan dari IP Public dan IP Private.
- Pengertian IP Public, Sesuai dengan pernyataan diatas bahwa penggunaan IP Public memiliki luas cakupan yang lebih dari IP Private. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa IP Public adalah sebuah alamat IP yang digunakan perangkat komputer dalam jaringan global atau internet. Dengan menggunakan IP Public ini pengguna internet dapat mengakses internet. Pengguna internet umumnya dapat mendapatkan IP Public ini melalui provider internet atau disebut ISP (Internet Service Provider).
- Pengertian IP Private, Pengertian dari IP Private pastinya berbeda dengan IP Public. IP Private memiliki cakupan yang lebih kecil dibanding IP Public. IP jenis ini tidak dapat digunakan untuk mengakses internet. Lalu penggunaan IP Private ini untuk apa? IP Private biasanya digunakan dalam sistem jaringan lokal (LAN) seperti penggunaan telepon gratis pada sebuah perkantoran, hotel, atau sebuah instansi.
IP Dynamic dan IP Static
IP Address dibagi menjadi 2 berdasarkan bagaimana cara memperolehnya. Hal ini terjadi karena secara umum provider internet atau ISP memberikan 2 jenis IP yaitu, IP Dynamic dan IP Statis. Nah, berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu IP Dynamic dan IP Statis.
- Pengertian IP Dynamic, IP Dynamic adalah sebuah IP yang selalu berubah-rubah dari waktu ke waktu. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena hal ini merupakan biaya yang efektif bagi provider internet atau ISP untuk alokasi IP kepada pelanggan. Selain itu, penggunaan IP Address yang berubah-ubah ini disebabkan karena persediaan IP yang semakin lama semakin sedikit. Jadi, perubahan IP yang berubah tersebut sebenarnya karena penggunaan IP secara bergantian dan yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah provider internet atau ISP.
- Pengertian IP Static, Berbeda dari IP Dynamic, IP Static adalah IP yang tidak akan berubah. Umumnya IP Statis digunakan oleh sebuah server atau perangkat yang penting. Pemberian IP ini jika ingin mendapatkannya maka wajib untuk membayar kepada provider internet atau ISP. Hal ini karena IP yang sudah kita gunakan tidak akan berubah dari waktu ke waktu.
IPv4 dan IPv6
Berdasarkan jumlah daya tampung perangkat IP Address dibedakan menjadi 2 yaitu IPv4 dan IPv6. Penggunaan kedua IP ini terjadi karena sekarang sudah banyak sekali website yang berada di jaringan internet. Selain itu, perangkat komputasi yang terhubung di dalam jaringan internet pastinya lebih banyak. Maka dari itu, berikut ini adalah penjelasan tentang IPv4 dan IPv6.
- Pengertian IPv4, IPv4 adalah IP versi keempat yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat jaringan dalam sebuah sistem pengalamatan. IPv4 merupakan ip yang digunakan ketika internet pertama kali digunakan oleh orang banyak. IPv4 terdiri dari 4 oktet yang setiap oktetnya dapat menampung 255 buah alamat. Jadi, jika dikalkulasikan IPv4 dapat menampung alamat sebanyak 4,3 milliar. Tetapi, perkembangan zaman yang kiat pesat membuat penggunaan IPv4 tidak memenuhi jumlah penggunaan perangkat komputer yang semakin banyak. Namun, hal ini
tetap bisa diatasi dengan menggunakan NAT (Network Address Translation). - Pengertian IPv6, IPv6 adalah versi terbaru yang lahir karena jumlah dari IPv4 yang semakin lama akan menipis. Berbeda dari IPv4, IPv6 terdiri dari 8 kelompok angka dan huruf yang setiap kelompoknya dipisahkan dengan titik dua. Karena banyaknya perpaduan angka dan huruf tadi membuat IPv6 dapat menampung 340.28.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 alamat. Dengan jumlah yang fantastis seperti ini, kebutuhan alamat IP dunia tidak perlu dirisaukan lagi. Contoh dari IPv6 adalah 2001:9bd2: 85a3:0000:0000:8a2e: 0370:7334.
Fungsi IP Address
Ada 2 fungsi khusus IP Address pada sistem jaringan komputer, yaitu sebagai alat identifikasi host dan sebagai alamat lokasi jaringan. Berikut penjelasan detail dua fungsi IP addrees tersebut:
1. Sebagai alat identifikasi host
Jika komputer diibaratkan sebagai manusia, maka IP Address adalah nama atau identitasnya. Hal ini berlaku terutama untuk semua aktivitas yang berhubungan dengan jaringan komputer. Dalam sistem jaringan komputer, dikenal istilah host.
Nah, IP Address ini bertujuan untuk mengidentifikasi masing-masing host yang saling berhubungan. Tentu saja, masing-masing host memiliki IP Address yang berbeda satu sama lain.
2. Sebagai alamat lokasi jaringan
Selain sebagai alat identifikasi host, IP Address juga bertujuan sebagai alamat lokasi jaringan. Artinya, penamaan IP Address memberikan informasi dari negara mana komputer atau host tersebut berasal.
Fungsi ini dijalankan pada aktivitas internet, karena IP Address memungkinkan data untuk sampai pada komputer yang tepat. Untuk mengetahui atau memeriksa IP Address masing-masing komputer bisa melalui setting jaringan atau menggunakan web browser pada komputer tersebut.
Kelas IP Address
IP Addres pada dasarnya terdiri atas 4 oktet. Sebagai contoh, IP Addres 192.168.1.2 memiliki 192 sebagai oktet pertamanya, 168 adalah oktet kedua, 1 adalah oktet ketiga, dan 2 adalah oktet keempat. Nilai 1 oktet maksimalnya adalah 255. Karena itu, untuk menggolongkan IP Addres dengan jumlah sebanyak yang disebutkan sebelumnya dibentuklah 5 kelas yang terdiri dari kelas A sampai E.
Kelas | Range IP Address | Jumlah Host | Jumlah Network |
A | 0.0.0.0 – 127.255.255.255 | 16,777,216 | 128 |
B | 128.0.0.0 – 191.255.255.255 | 1,048,576 | 16,384 |
C | 192.0.0.0 – 223.255.255.255 | 65,536 | 2,097,152 |
D | 224.0.0.0 – 239.255.255.255 | Tidak Didefinisikan | Tidak Didefinisikan |
E | 240.0.0.0 – 255.255.255.255 | Tidak Didefinisikan | Tidak Didefinisikan |
Namun, biasanya kelas D dan E sangat jarang digunakan. Masing-masing kelas memiliki peranan tersendiri yang sama pentingnya dalam sistem jaringan komputer. Untuk IP Address kelas A hingga kelas C biasanya dikenal pula istilah Network ID (Net ID) dan Host ID. Keduanya identik dengan penggunaan IP Address kecuali pada IP Address kelas D dan kelas E.
1. IP Address Kelas A
IP Address di kelas ini biasanya digunakan pada sistem jaringan yang memiliki skala besar. Bit pertamanya diawali dengan angka 0, dan panjang Network Idnya adalah satu oktet dengan Host ID sepanjang 3 oktet. Jumlah host di kelas A mencapai 16.777.216 buah.
2. IP Address Kelas B
IP Addres di kelas B sering digunakan pada sistem jaringan berskala besar dan menengah, dengan daya tampung kurang lebih 65.536 host di seluruh dunia. Network Idnya memiliki panjang 2 oktet dengan Host ID sepanjang 2 oktet.
3. IP Address Kelas C
Berbeda dengan dua kelas sebelumnya, IP Address di kelas c digunakan pada sistem jaringan skala kecil. Panjang network ID adalah 3 oktet dengan panjang Host ID 1 oktet. Saat ini, daya tampung IP Address kelas C hanya 256 host saja. Angka yang kecil jika dibandingkan dengan kelas A atau kelas B.
4. IP Address Kelas D
IP Address yang berada di kelas D digunakan secara khusus untuk kebutuhan multicasting. IP Address atau host awal adalah 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Berbeda dari kelas A hingga kelas C, di kelas D tidak lagi dikenal istilah Network ID ataupun Host ID.
5. IP Address Kelas E
Kelas IP Address yang terakhir adalah IP Address kelas E yang dicadangkan khusus untuk kebutuhan eksperimental saja. IP Address atau host awal adalah 224.0.0.0 hingga 255.255.255.255. Sama dengan IP Address di kelas D, IP Address di kelas E juga tidak mengenal istilah Network ID dan Host ID.
Apa Itu Subnetting

Subnetting adalah proses untuk memecahkan atau membagi sebuat network menjadi beberapa network yang lebih kecil, atau Subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien.
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B dan C yang sudah di atur. Dengan subnetting, maka kita bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis kebutuhan Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP address yang mewakili network ID dan bagian mana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address standart, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia : 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B dan 24 bit untuk kelas C.
Fungsi Subnetting
Fungsi dari subnetting yaitu sebagai berikut :
- Penghematan Alamat IP Mengalokasikan IP address yang terbatas agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000 atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
- Mengoptimalisasi Unjuk Kerja Jaringan walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.
Tujuan Subnetting
Tujuan dari subnetting yaitu sebagai berikut :
- Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan misalnya untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita ingin menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 = 244 alamat yang tidak terpakai.
- Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan artikata membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan topologi fisik jaringan.
- Untuk membuat lebih efisien alokasi Ip address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan ip adderss.
- Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu jaringan.
- Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang di gunakan dalam suatu network.
Konsep Subnetting
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Subnet Mask | CIDR | Notasi Biner | Jumlah Alamat Tersedia Per-Subnet |
255.0.0.0 | /8 | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 16,777,216 |
255.128.0.0 | /9 | 11111111.10000000.00000000.00000000 | 8,388,608 |
255.192.0.0 | /10 | 11111111.11000000.00000000.00000000 | 4,194,304 |
255.224.0.0 | /11 | 11111111.11100000.00000000.00000000 | 2,097,152 |
255.240.0.0 | /12 | 11111111.11110000.00000000.00000000 | 1,048,576 |
255.248.0.0 | /13 | 11111111.11111000.00000000.00000000 | 524,288 |
255.252.0.0 | /14 | 11111111.11111100.00000000.00000000 | 262,144 |
255.254.0.0 | /15 | 11111111.11111110.00000000.00000000 | 131,072 |
255.255.0.0 | /16 | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 65,536 |
255.255.128.0 | /17 | 11111111.11111111.10000000.00000000 | 32,768 |
255.255.192.0 | /18 | 11111111.11111111.11000000.00000000 | 16,384 |
255.255.224.0 | /19 | 11111111.11111111.11100000.00000000 | 8,192 |
255.255.240.0 | /20 | 11111111.11111111.11110000.00000000 | 4,096 |
255.255.248.0 | /21 | 11111111.11111111.11111000.00000000 | 2,048 |
255.255.252.0 | /22 | 11111111.11111111.11111100.00000000 | 1,024 |
255.255.254.0 | /23 | 11111111.11111111.11111110.00000000 | 512 |
255.255.255.0 | /24 | 11111111.11111111.11111111.00000000 | 256 |
255.255.255.128 | /25 | 11111111.11111111.11111111.10000000 | 128 |
255.255.255.192 | /26 | 11111111.11111111.11111111.11000000 | 64 |
255.255.255.224 | /27 | 11111111.11111111.11111111.11100000 | 32 |
255.255.255.240 | /28 | 11111111.11111111.11111111.11110000 | 16 |
255.255.255.248 | /29 | 11111111.11111111.11111111.11111000 | 8 |
255.255.255.252 | /30 | 11111111.11111111.11111111.11111100 | 4 |
255.255.255.254 | /31 | 11111111.11111111.11111111.11111110 | 2 |
255.255.255.254 | /32 | 11111111.11111111.11111111.11111111 | 1 |
Cara Menghitung Subnetting
Jumlah Subnet | : 2x |
Jumlah Host per Subnet | : 2y – 2 |
Blok Subnet | : 256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet Mask |
Host dan Broadcast | : Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya. |
Dimana nilai x dan y di dapat dari :
Kelas | Nilai (x) | Nilai (y) |
A | Banyak Binari 1 Pada 3 Oktet Terakhir Subnet Mask | Banyak Binari 0 Pada 3 Oktet Terakhir Subnet Mask |
B | Banyak Binari 1 Pada 2 Oktet Terakhir Subnet Mask | Banyak Binari 0 Pada 2 Oktet Terakhir Subnet Mask |
C | Banyak Binari 1 Pada Oktet Terakhir Subnet Mask | Banyak Binari 0 Pada Oktet Terakhir Subnet Mask |
Studi Kasus
Hitunglah jumlah network dan host yang akan terbentuk dari contoh alamat IP Address dibawah ini, kemudian buat rincian alamat (Network, Broadcast) beserta alamat yang dapat diberikan kepada setiap host (minimal untuk 5 host/komputer) :
- 192.168.10.1/30
- 172.168.10.1/16
- 10.168.5.1/8
Sesuai dengan pembahasan pada table Kelas IP Address dan table Konsep Subnetting diatas maka diketahui :
No | IP Address | CIRS | Kelas | Subnet Mask | Notasi Biner | Nilai (x) | Nilai (y) |
1 | 192.168.10.1 | /30 | C | 255.255.255.252 | 11111111.11111111.11111111.11111100 | 6 | 2 |
2 | 172.168.10.1 | /16 | B | 255.255.0.0 | 11111111.11111111.00000000.00000000 | 0 | 16 |
3 | 10.168.5.1 | /8 | A | 255.0.0.0 | 11111111.00000000.00000000.00000000 | 0 | 24 |
Pembahasan No 1 : Network Address 192.168.10.1/30
Berdasarkan rumus perhitungan subnetting diatas :
Jumlah Subnet | 26 | = 64 |
Jumlah Host per Subnet | 22 – 2 | = 2 |
Blok Subnet | 256 – 252 | = 4 (Jadi Blok Subnetnya : 0,4,8,…,252 atau kelipatan 4) |
Maka didapat alamat Host dan Broadcast sebagai berikut :
Subnet | 192.168.10.0 | 192.168.10.4 | 192.168.10.8 | .. | 192.168.10.252 |
Host Pertama | 192.168.10.1 | 192.168.10.5 | 192.168.10.9 | .. | 192.168.10.253 |
Host Terakhir | 192.168.10.2 | 192.168.10.6 | 192.168.10.10 | .. | 192.168.10.254 |
Broadcast | 192.168.10.3 | 192.168.10.4 | 192.168.10.11 | .. | 192.168.10.255 |
Pembahasan No 2 : Network Address 172.168.10.1/16
Berdasarkan rumus perhitungan subnetting diatas :
Jumlah Subnet | 20 | = 1 |
Jumlah Host per Subnet | 216 – 2 | = 65,534 |
Blok Subnet | 256 – 0 | = |
Maka didapat alamat Host dan Broadcast sebagai berikut :
Subnet | 172.168.0.0 |
Host Pertama | 172.168.0.1 |
Host Terakhir | 172.168.255.254 |
Broadcast | 172.168.255.255 |
Pembahasan No 3 : Network Address 10.168.5.1/8
Berdasarkan rumus perhitungan subnetting diatas :
Jumlah Subnet | 20 | = 1 |
Jumlah Host per Subnet | 224 – 2 | = 16,777,214 |
Blok Subnet | 256 – 0 | = |
Maka didapat alamat Host dan Broadcast sebagai berikut :
Subnet | 10.0.0.0 |
Host Pertama | 10.0.0.1 |
Host Terakhir | 10.255.255.254 |
Broadcast | 10.255.255.255 |
Sumber:
- https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-jenis-jenis-ip-address/
- https://informatikalogi.com/cara-menghitung-subnetting-ipv4/
- https://romisatriawahono.net/2006/02/11/memahami-penghitungan-subnetting-dengan-mudah/
- https://idcloudhost.com/mengenal-apa-itu-ip-address-pengertian-fungsi-manfaat-dan-cara-kerjanya/